Penyesalan Selalu Datangnya Terakhir
Ini dari kisah nyata dari TKI yang baru pulang dari Malaysia. TKI itu baru saja beli mobil. Di suatu hari dia pergi untuk bekerja dan anaknya pun dititipkan sama pembantunya setelah kedua orangtuanya pergi bekerja anaknya pun iseng dia sendirian.
“Hah aku mau menggambar,” kata sang anak lalu sang anak pun mencari paku untuk menggambar dia pun menggambar di keramik tapi sayang tidak bergambar. Lalu dia berpikir. “Di mana aku harus menggambar?” kata sang anak lalu dia melihat ke bagasi untuk menggambar dia melihat mobil ayahnya dia mengambar di mobilnya tapi dia tidak tahu kalau mobil itu baru saja dibeli sama sang ayah.
Setelah ayah dan ibunya pulang dari kerjanya ayahnya melihat kelakuan anaknya, “Ayah, Ayah lihat deh gambarku bagus kan ini aku, ini Ayah, dan ini Ibu,” kata sang anak maklumlah anak-anak tidak tahu apa-apa dia. Pikir ayahnya senang dengan gambarnya tapi sayang ayahnya pun marah sangat marah lalu ayahnya pun mengambil ranting di dekat rumahnya dan memukul tangan anaknya bolak-balik. Tapi sang ibu tidak membelanya ibunya pun cuma melihat anaknya saja disiksa oleh ayahnya. Pembantunya pun menangis melihat anak majikannya disiksa oleh majikannya sendiri. Pembantu itu pun memandikan anak majikannya itu dengan air mata yang bercucuran. Setelah beberapa hari pembantu itu lapor kepada majikannya.
“Pak anak Bapak sakit,” kata pembantu itu tapi apa kata majikannya.
“Hah biarin dia cuma demam.”
Keesokannya pembantu itu pun lapor lagi kepada majikannya, “Pak anak Bapak sakitnya makin parah,”
Lalu apa yang dikatakan majikannya itu, “Hah itu cuma demam paling dikasih obat juga sembuh,”
Keesokannya pembantu itu pun melapor lagi, “Bapak anak Bapak sakitnya udah parah harus dibawa ke dokter.” majikannya itu membawa anaknya di perjalanan anak itu pingsan.
Sesampainya di rumah sakit anaknya masuk UGD untuk diperiksa. Lama sekali diperiksa dokternya memberitahukan kepada kedua orangtuanya.
“Pak saya mohon maaf,”
“Bapak anak saya kenapa Pak?” kata sang ayah sambil menangis tersedu-sedu.
“Saya mohon maaf anak Bapak tangannya harus diamputasi.”
Mendengar perkataan dokter kedua orangtuanya pun tidak lagi bisa menahan nangis. Pembantunya pun ikut menangis. Setelah tangan anaknya diamputasi anaknya berkata sambil menangis tersedu-sedu. “Ayah Sella minta maaf tapi kembalikan tangan Sella Ayah, Sella janji enggak akan menggambar di mobil Ayah lagi tapi kembalikan tangan Sella Ayah Sella janji enggak akan mengulangi perbuatan Sella lagi. Kembalikan tangan Sella Ayah.” tapi mau dikata apa lagi. Memang penyesalan datangnya belakangan.
Cerpen Karangan: Parchat Basyari
Facebook: Muhammad Parchat Ar-Rasyid
Wasalammualaikum. Wr. Wb. Saya mendengar cerita ini dari ustad Syam tapi saya ceritakan kembali.
0 komentar:
Posting Komentar